Indonesia dan Sri Lanka Membuka Peluang Kerjasama Baru

By Admin

nusakini.com--Indonesia dan Sri Lanka setelah 66 tahun hubungan diplomatik bertekad untuk memperkuat dan membuka peluang-peluang kerja sama baru di berbagai bidang. Komitmen ini muncul dari hasil kunjungan kenegaraan Presiden RI ke Sri Lanka pada 24-25 Januari 2018. Kunjungan tersebut dilaksanakan untuk memenuhi undangan Presiden Sri Lanka yang disampaikan di sela-sela KTT IORA di Jakarta, Maret 2017. 

Dalam kunjungan kenegaraan tersebut Presiden Joko Widodo mengadakan pertemuan dengan Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena, Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe dan Ketua Oposisi Parlemen Sri Lanka, Rajavarothiam Sampanthan membahas berbagai isu kerja sama bilateral khususnya di bidang perdagangan dan investasi. 

Kedua negara sepakat untuk membentuk Free Trade Area (FTA) secara bertahap dimulai dengan negosiasi Trade in Goods (TiGs) yang diharapkan selesai dalam 2 tahun serta membentuk Kelompok Kerja Perdagangan dan Investasi untuk mengatasi hambatan perdagangan dan investasi serta perundingan perjanjian perdagangan secara paralel. 

Dalam pertemuan bilateral, Presiden Joko Widodo menyatakan kesiapan Indonesia untuk memenuhi permintaan Pemerintah Sri Lanka dalam membantu pembangunan infrastruktrur dan konektivitas Sri Lanka. Kerja sama di dua bidang tersebut serta penguatan kerja sama perdagangan dengan pembentukan FTA merupakan peluang baru yang dapat diraih dalam kunjungan ini. 

Selanjutnya Presiden RI dan Presiden Sri Lanka telah menyaksikan penandatanganan 3 dokumen kerja sama, yaitu MoU Kerja Sama Search and Rescue (SAR), MoU Kerja Sama Pendidikan Tinggi, dan MoU Kerja Sama Penanggulangan Narkoba di mana kerja sama pembangunan kapasitas menjadi fokus utama kerja sama di tiga bidang tersebut. 

Sebagai rangkaian kunjungan kenegaraan Presiden RI ke Sri Lanka, telah diselenggarakan pula kegiatan Business Forum oleh KADIN RI dan KADIN Sri Lanka pada 24 Januari 2018. Pertemuan tersebut dihadiri oleh Menko Perekonomian, Dirjen PPI Kemendag, Ketua Kadin, Ketua Ceylon Chamber of Commerce serta 50 orang pengusaha kedua negara.Business Forum dimaksudkan untuk memperkuat hubungan perdagangan kedua negara serta memperbaharui MoU kerja sama Kadin kedua negara. (p/ab)